PAPUA-NEWS.COM, KUMURKEK – Program Transformasi ekonomi kampung terpadu (Tekad) di Kabupaten Maybrat memberikan efek besar bagi Masyarakat lokal setempat terkait produksi kacang sangrai.
Kordinator TEKAD Marthen Nataniel Wafom,S.Ip menjelaskan bahwa Produksi kacang sangrai merupakan program Dinas Pertanian Kabupaten Maybrat beberapa waktu lalu.
“Kami melakukan pelatihan di Distrik Aitinyo Barat, Ayamaru Selatan Jaya dan Ayamaru Tengah karena wilayah itu masuk dalam program TEKAD di Kabupaten Maybrat”ujarnya Fia Telepon, Kamis (05/12/2024).
Ia melanjutkan, selama ini yang aktif melakukan program pengelolaan kacang Sangrai yaitu Masyarakat Distrik Ayamaru Tengah.
“Sebagai ketahuan bahwa produksi kacang sangrai Kabupaten Mayabrat sudah kami promosi di acara pameran yang berlangsung di Makasar, Jakarta dan Kota Sorong Papua Barat Daya,”katanya.
Produk yang kami bawa untuk pameran merupakan hasil dari kelompok tani binaan program TEKAD di Kampung Semuu Distrik Ayamaru Tengah Kabupaten Maybrat.
Namun Kata Marthen, pihaknya juga mengalami kendala tempat olahan, sehingga Masyarakat hanya bisa gunakan lahan sekitarnya untuk kelolah produk kacang sangrai saat ini.
Kordinator TEKAD Kabupaten Maybrat menambahkan bahwa Kacang sangrai kalau kita lihat kedepan merupakan peluang yang bisa menambah pendapatan Masyarakat.
“Kacang sangrai ini juga kami mau order untuk dijual di supermarket dan tokoh, tetapi kita belum memiliki izin produksi,”beber Marthen Wafom kepada papua-news.com.
Oleh karena itu kata Wafom, produk yang ada saat ini Masyarakat hanya bisa menjualnya di Ayamaru, Fratafen dan sekitar Maybrat.
Kami dari Program komitmen akan siap mendampingi terus sampai Masyarakat sudah bisa mengelola dan pasarkan hasil produksi ke supermarket, Indomaret dan tokoh besar lainnya.(papua-news.com/desianus watho)