PAPUA-NEWS.COM, KOTA SORONG – Anggota DPD/MPR RI Agustinus R Kambuya temui Direktorat jenderal perhubungan udara Otoritas Bandara Udara Sorong.
Dalam pertemuan itu ke-dua belah pihak membahas sejumlah agenda yang akan menjadi konsen Tahun 2025.
Selama tahun 2024, otoritas Bandara Deo melayani 120 ribu penumpang masuk dan keluar Papua. Termasuk 9 Armada penerbangan perintis susi Air.
Agustinus R Kambuya menjelaskan bahwa Konsen kedepan bandara-bandara Perintis harus bisa di Benahi dari sisi kesiapan landasan pacu, layanan bandara dll. Seperti Bandara Marinda di Raja Ampat dll.
Khusus untuk bandara Kambuaya masih kekurangan 700 hingga 1000 Meter untuk Bisa melayani pendaratan Wings Jenis ATR.
“Tetapi lagi2 Deman permintaan Penumpang, Pihak swasta punya kalkulasi soal pesawat yang baliknya kosong,” ujar Anggota DPD RI Dapil Papua Barat Daya itu.
Ada juga Soal pesawat kargo. Selama ini pelayanan pengiriman barang Via udara Bandara Deo mengatur pengiriman bisa sampai ke Singapura mulai dari udang beku hingga ikan dan hasil UMKM.
Rencana rute penerbangan Bali- Lombok Dan Sorong
Juga sedang di Jajaki kalau pesawat bisa melayani banyak rute, target wisatawan akan makin tinggi ke Sorong PBD. Terutama Bali- Lombok dan Sorong.
Selain itu kata Kambuaya, ada Embarkasi Haji, Tahun 2025 akan ada pelayanan Paket Haji Sorong Makassar langsung Abudabi atau Arab Saudi.
Selanjutnya Agustinus menambahkan bahwa dalam obrolan ini ada wacana tentang paket perjalanan Wisata Rohani.
Pihak Bandara Menyampaikan Bahwa soal Paket Wisata perjalanan Siarah rohani rombongan dari Tanah Papua, khusus Layanan Udara Itu sanggat bisa.
“Karena bukan merupakan pelayanan Reguler tetapi temporer setiap Tahun bisa di atur untuk kuota perjalan wisata rohani,” ucapnya.
Tinggal manajemen Kemenlu soal izin keberangkatan, Soal wisata rohani paket ini bisa diatur untuk seluruh Tanah Papua untuk mengatur rute penerbangan sekali dalam satu tahun tergantung kebutuhan.
Pihak Bandara DEO juga telah menerima permohonan dari Jepang Maupun China soal Flight Derection masih menunggu Proses izin dll. Khuusus untuk sekali penerbangan untuk tujuan tertentu.
Kedepan Bandara DEO akan menjadi Bandara Tersibuk di Tanah Papua. Tinggal bagaimana bermanfaat dari sisi pariwisata untuk Masyarakat Lokal.(papua-news.com/desianus watho)