PAPUA-NEWS.COM, TEMINABUAN – Gedung Graha Jotlely Matatula Klasis GKI Teminabuan diresmikan, tujuan sebagai sarana penunjang pelayanan diaras klasis.
Peresmian gedung Graha Jotlely Matatula Klasis GKI Teminabuan bersamaan dengan peringatan hari ulang tahun (HUT) Pekabaran injil (PI) ke-98 di Tanah Tehit Kabupaten Sorong Selatan, Senin (27/01/2025).
Ketua Panitia pembangunan dan Peresmian Jevries Nelson Kewetare menjelaskan bahwa hari kami melakukan peresmian.
Nama Graha Jotlely Matatula sebagai bentuk mengabadikan dua penginjil yang membawa Injil ke Tanah Tehit.
“Berkaitan dengan panitia pembangunan dua kali pergantian, sehingga memakan waktu cukup lama yaitu tujuh tahun,” ujar Jevries di Teminabuan.
Selanjutnya, pergantian panitia terjadi karena periodeisasi kepimpinan di Klasis GKI Teminabuan yaitu bapak wakil Ketua Dorteis Sesa harus pindah ke Jayapura sebagai komisaris Bank Papua.
“Sehingga saya ditunjuk sebagai Wakil Klasis GKI Teminabuan dan harus menggantikan beliau sebagai ketua Panitia melanjutkan pembangunan gedung Graha Jotlely Matatula,” beber Jevries Nelson Kewetare kepada papua-news.com.
Puji Tuhan akhirnya kita boleh meresmikan saat ini, itu artinya bahwa dari beberapa waktu lalu sudah berjalan, mungkin mengalami hambatan karena faktor pembiayaan.
Ia juga menegaskan bahwa untuk kepentingan peresmian, Panitia harus melakukan utang sebesar 1 miliar 440 juta yang merupakan pinjaman.
“Gedung ini akan kami mengoperasionalkan dan kedepannya bisa menjadi inkonvensional yang memberikan penghasilan bagi Klasis GKI Teminabuan,” ujar Ketua Panitia pembangunan dan Peresmian itu.
Tambahnya lagi, tujuan berikutnya Klasis GKI Teminabuan ini harus bisa mandiri dan membangun sinergitas dengan semua pihak dimana Gereja itu berdiri.
Dalam kesempatan itu, Selaku Ketua Panitia menyampaikan terima kasih karena peran semua pihak yang memberikan dukungan, suport, berupa dana, tenaga dan pikiran termasuk dukungan doa.
Diketahui juga bahwa bangunan gedung serba guna itu memiliki panjang 32 M² dan Lebar 22 M² sehingga luas keseluruhan 704 M². Jumlam anggaran yang digunakan sebesar 3,5 miliar rupiah.(papua-news.com/desianus watho)