PAPUA-NEWS.COM, TEMINABUAN – Ikatan Keluarga Lamaholot Kabupaten Sorong Selatan (Sorsel), Papua Barat Daya bersama Satuan Lalulintas (Satlantas) Polres Sorsel membuka donasi pakaian bekas korban untuk korban letusan gunung merapi di Lewotobi, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kasat Lantas Polres Sorsel, AKP Lombok Simanjuntak, mengatakan kerja sama tersebut guna meringankan beban korban gunung merapi.
“Ini merupakan bentuk kepedulian dan panggilan kita untuk meringankan beban terhadap korban letusan gunung merapi Lewotobi Nusantara Tara Timur (NTT), kata AKP Lombok Simanjuntak, dalam keterangan pers peluncuran posko penerimaan pakaian bekas.
Ia mengatakan, selain membantu membuka posko penerimaan pakaian bekas, pihaknya juga akan mewajibkan semua personel Satlantas untuk turut serta memberikan kontribusi berupa pakaian bekas layak pakai dan uang.
“Saya juga mengumumkan kepada semua anggota Satlantas agar turut memberikan sumbangsi dan bantuan meringankan beban para pengungsi,_ jelas Simanjuntak.
Sementara itu, penasehat Ikatan Keluarga Lamaholot Sorsel, Thomas Sabon mengapresiasi penggalangan dana yang dilakukan selama dua hari.
“Setelah melakukan penggalangan dana, selanjutnya dibuka posko penerimaan pakaian bekas di Sorong Selatan,”ucap Sabon.
Lanjut, Selaku penasehat dari Ikatan Keluarga Lamaholot Sorsel mendukung penuh kegiatan kemanusiaan ini untuk korban gunung merapi di Lewotobi, Flores Timur.
Ia mengatakan, pihaknya mendukung dan memberikan kesempatan kepada masyarakat Sorsel yang memiliki kepedulian untuk korban gunung merapi Lewotobi.
“Saya juga mengapresiasi sumbangsi Masyarakat Sorong Selatan serta semua pihak yang telah berpartisipasi selama dua hari dalam penggalangan dana di Trinati, Pasar Kajase, Pasar Ampera, Pertigaan Wernas dan para Pegawai di Sorong Selatan,” ungkapnya.
Untuk meringankan kerja-kerja itu, keluarga Lamaholot telah bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk membuka posko pakian layak pakai, obat – obatan dan makanan untuk korban bencana.
“Penyaluran bantuan nantinya dilakukan secara transparan agar semua pihak yang telah berkontribusi dapat mengetahui. Selain itu juga kita akan melaporkan besaran sumbangan dan pakian layak pakai kepada publik,” bebernya.
Sementara Kepala Tungku Lamaholot, Alfons Ladopurap, mengatakan Donasi berupa uang yang terkumpul selama tiga hari sebanyak Rp 16.136.000.
Jumlah donasi dari hari pertama penggalangan dilakukan dengan titik lokasi di Bone Indah dan Poslantas Trinati berhasil terkumpul Anggaran sebanyak Rp 3.717.000, di areal perkantoran Rp 2.5020.000, sehingga total donasi yang terkumpul Rp 8.836.000.
Di hari kedua penggalangan dana seputaran Trinarti dengan donasi terkumpul sebanyak Rp 1.660.000, di seputaran Pasar Ampera Rp 1.100.000 sehingga total hari kedua pencarian donasi Rp 2.760.000.
“Jumlah hari pertama dan kedua penggalangan donasi Rp 11.596.000. Dan sumbangan dari anggota Tungku Lamaholot sebanyak Rp 4.540.000, sehingga total donasi yang terkumpul Rp 16.136.000,”ujarnya.(papua-news com/desianus watho)