IMG-20250504-WA0142
karel murafer bupati
1_20250504_103239_0000
1_20250503_173332_0000
IMG-20250503-WA0023
1_20250503_152023_0000
2_20250503_152023_0001
YUBL MAYBR
IMG-20250503-WA0047
IMG-20250503-WA0065
IMG-20250429-WA0206
IMG-20250429-WA0204
IMG-20250429-WA0203
Screenshot_20250420_181252_WhatsApp
Screenshot_20250420_164411_WhatsApp
Screenshot_20250420_164400_WhatsApp
Screenshot_20250420_074534_WhatsApp
7d899961bf394657bb8ebfe0c205182a

Ruas Jalan Utama Sorsel- Maybrat di Palang, Ulah Pembunuhan di Kambufatem

Rabu, 23 April 2025 12:36 WIB
IMG-20250423-WA0077

PAPUA-NEWS.COM, KUMURKEK – Ruas jalan utama penghubung antara Kabupaten Sorong Selatan dan Maybrat (Mata Jalan Athabu) dipalang warga.

Diketahui bahwa penyebab Pemalangan tersebut dipicu karena pembunuhan pasca Pilkada di Kabupaten Maybrat beberapa waktu lalu.

Aksi Pemalangan ini dapat menyebabkan aktifitas lalu lintas baik warga pelaku usaha dan juga pegawai negeri yang mau masuk kantor terhambat.

Korban demokrasi Pemilukada Kabupaten Maybrat Tahun 2024-2029 adalah Frangklin Welas,Iek yang merupakan kepala sekretariat PPS Kampung Kambufatem.

Pemalangan dilakukan pada hari ini Rabu, 23 April 2025 mulai pukul 06.00 Wit.

Bedasarkan informasi yang dihimpun aksi palang akan dilakukan terus hingga ada tanggapan pemerintah Kabupaten Maybrat Provinsi Papua Barat Daya.

Piter Iek selaku orang tua korban menjelaskan bahwa aksi ini dilakukan untuk mendapatkan kepastian pertanggung jawaban dari pemerintah

“Kami palang karena anak kami sudah meninggal enam bulan tapi tidak ada penyelesaian baik dari pihak pelaku, KPU, dan Pemerintah Kabupaten Maybrat,”ujarNya kepada papua-news.com.

Lanjutnya, hari ini kami tidak mau ada yang datang buat janji lagi, tetapi harus langsung ada penyelesaian yang dilakukan agar kami keluarga puas.

Menurutnya proses hukum positif sudah dijalani pelaku tetapi harus ada lagi hukum ada supaya dapat mendamaikan situasi di Maybrat.

Ia juga mengungkapkan bahwa sebagai orang tua dari korban selama ini kami selalu menjaga Kantibmas namun pemerintah menghiraukan hal tersebut.

Jumlah beban yang sudah kami sepakat untuk berikan yaitu kain 500 potong dan uang tunai 5 milir rupiah. Jadi kami minta pemerintah segera mengambil langkah penyelesaian.(papua-news.com/desianus watho)

Berita Lainnya

Kampung Bagaraga, Sorong Selatan, Papua Barat Daya

© 2025 Papua News. All Rights Reserved. Design by Velocity Developer.