PAPUA-NEWS.COM, KOTA SORONG – Koalisi orang asli Papua (OAP) mengecam panitia seleksi (Pansel) DPRP Provinsi maupun Kabupaten kota yang berencana melakukan Pleno Penetapan di luar Papua.
Penetapan harus dilakukan diatas tanah ini-tanah Otsus-yang lahir dari pengorbanan besar, darah yang bercucuran dan penderitaan panjang orang asli papua yang kemudian digantikan oleh uu Otsus.
“Jika Pleno dilakukan di Jakarta, itu bukan DPR Otsus untuk Rakyat Papua tetapi untuk DPR Otsus Betawi,” ujar Tokoh Kritis OAP Ferry Onim dalam rilisnya, Senin (20/01/2025).
Menurutnya Ini tanah kami, rumah kami, Segala urusan mengenai lembaga adat dan wakil rakyat harus diselesaikan di sini, di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya sebagai ibu Kota Provinsi.
Pansel harus memahami bahwa tugas ini bukan hanya soal formalitas administratif tetapi Mereka bertanggung jawab untuk memastikan calon yang terpilih adalah individu-individu yang benar-benar mampu membawa perubahan bagi rakyat adat di enam kabupaten/kota di Provinsi Papua Barat Daya.
“Jangan sampai Pansel menciptakan konflik baru di antara suku-suku Papua karena proses seleksi yang tidak transparan dan jauh dari semangat keadilan,”beber Ferry Onnim.
Selanjutnya Ferry Onnim menekan bahwa kami ingin mengingatkan soal tanggung jawab sebagai wakil rakyat melalui jalur Otsus adalah amanah besar yang melibatkan seluruh masyarakat adat.
Para anggota DPR Otsus harus bekerja keras untuk mengawal implementasi UU Otsus yang selama ini belum sepenuhnya menyentuh kebutuhan rakyat Papua.
“Jika mereka hanya duduk tanpa visi dan komitmen yang jelas, maka kursi yang mereka tempati hanya akan menjadi simbol kosong yang tidak membawa manfaat nyata,” katanya.
Tokoh kritis OAP itu meminta Pansel wajib memastikan bahwa seleksi ini bebas dari praktik nepotisme, kepentingan politik, atau pengaruh pihak luar.
Setiap calon harus melalui proses yang jujur dan ketat, mempertimbangkan kompetensi, integritas, dan keberpihakan terhadap masyarakyat adat.
Baginya, Jika proses ini dilaksanakan dengan asal-asalan atau penuh kepentingan pribadi, Pansel hanya akan melukai hati rakyat Papua yang telah lama memperjuangkan keadilan di tanah mereka sendiri.
Selanjutnya kami menegaskan untuk Pansel jangan menciptakan luka baru yang berkepanjangan karena Provinsi Papua Barat Daya yang baru lahir dengan membawa harapan besar bagi anak Papua tanpa kecuali.
Terpenuhi hak-hak dasarnya dan hanya bisa melalui wakil mereka di kursi otsus, Jangan biarkan awal perjalanan ini dikotori oleh keputusan yang tidak adil
“Kesejahteraan masyarakat adat harus menjadi tujuan utama, bukan sekadar janji politik yang hilang setelah seleksi selesai,” ucap Ferry Onnim.
Pansel, jadilah pelayan rakyat yang jujur, adil, dan bijaksana, Jangan menambah daftar panjang ketidakadilan di tanah yang telah penuh dengan luka ini.
Jangan pernah lupa bahwa kursi yang akan lahir dari seleksi hari ini adalah hasil dari darah dan air mata OAP melintasi laut mati hitam otsus selama 20 tahun silam. Jangan lagi dizolimi.(papua-news.com/desianus watho)